COWOK SELALU SALAH
Tuhan
memang maha segalanya, Tuhan yang menciptakan bumi beserta segala isinya
termasuk manusia. Tuhan pertama kali menciptakan Adam, seorang laki-laki. Tuhan
memang maha baik, Tuhan tidak mau Adam merasa kesepian oleh sebab itu Tuhan ciptakan
Hawa, wanita pertama di bumi ini. Tapi entah kenapa sampai sekarang ada istilah
ladies first, padahal yang duluan muncul di bumi ini kan Laki-laki yah, seharusnya gentle
first-lah istilah populer saat ini, bukan ladies first.
Cewek
itu memang ribet dan selalu ingin menang. Salah satu contohnya. Ketika seorang
cewek marah atau ngambek kepada pasangannya, ditanya baik-baik sama pasangannya
tentang sebab dia marah, malah dijawab “PIKIR AJA SENDIRI!”. Giliran cowok yang
ngambek, si cewek bukannya nanya “kok ngambek sih sayang?”. Malah dikatain “SOK
UNYU LO!”. Terkadang hidup ini memang tidak adil, sering gue menjerit dalam
hati “Tuhan, Engkau memang Maha adil, tapi kenapa cewek punya sifat seribet
ini? Kenapa kami para kaum cowok selalu salah?’.
Ini
cerita tentang seorang cewek bernama Kila. Perkenalan aku dengan dia bermula
dari sebuah situs jejaring social Facebook. Awalnya aku tambahkan dia sebagai
teman. Tak perlu menunggu lama, hanya beberapa menit setelah aku tambahkan dia
sebagai teman. Aku mendapat pemberitahuan “Kila Ayu Putri menerima anda sebagai
teman”. Aku senang bukan kepalang, segera saja ku kirim ke dinding dia “Thanks
for confirm”. Hanya selang satu menit dia balas kiriman dariku di dindingnya
“Your welcome :)”. Segera aku lihat kolom obrolan berharap obrolan dia aktif,
dan ternyata benar obrolan dia aktif, segera saja aku ajak dia chatingan sampai
akhirnya aku berhasil mendapatkan nomor hapenya.
Hampir
seminggu aku mengenal Kila, komunikasi kami lancar dan aku merasa Kila mulai
ada rasa suka. Waktu itu tanggal 11 bulan 12 tahun 2012. Aku sempat berpikir
untuk nembak Kila besok hari yang merupakan tanggal cantik (12-12-2012).
Setelah dipikir-pikir, mungkin akan banyak saingan aku untuk mendapatkan Kila.
Siapa yang tahu kalau Kila juga dideketin cowok lain, pasti di tanggal cantik
itu akan banyak yang nembak Kila, apalagi dengan tampang Kila yang sangat
cantik . Segera aku ambil hape dan sms Kila dan dengan cepat dia balas. Butuh
waktu hampir setengah jam membuat Kila percaya pada aku. Setelah semua nyali
terkumpul, akhirnya aku ambil keputusan buat nembak Kila. Akhirnya aku
diterima!
Setelah
jadian awalnya kami lancar saja, hingga seminggu setelah jadian kami mulai ada
pertengkaran. Kila cemburu karena di Facebook banyak cewek yang menulis di dinding
aku,padahal mereka semua hanya teman
yang menanyakan kabar saja, tidak lebih. Esoknya aku lihat dindingnya Kila,
begitu hancur perasaan ketika melihat di wall dia ada seorang cowok yang
memanggil dia sayang, dan yang parahnya dia balas juga dengan panggilan sayang.
Saat itu aku merasa marah dan sedikit kecewa, aku ambil hape dan mencoba
menelepon Kila. Aku Tanya tentang cowok yang memanggil sayang itu siapa? Dengan
enteng dia menjawab “itu abang aku kok, kami emang biasa panggil-panggil
sayang”. Boys, lagi-lagi kita selalu salah! Giliran aku manggil sayang sama
cewek lain, dia ngambek dan marah berkepanjangan. Ketika kutanya kenapa marah,
dia jawab “PIKIR AJA SENDIRI!”. Parahnya lagi ketika ditanya “jadi gimana biar
sayang maafin aku?”, dia malah jawab “TERSERAH!”. Coba giliran cewek nanya
“marah kenapa sayang?” dan cowok menjawab “TERSERAH”. Ada dua kemungkinan, kalau enggak di putusin,
ya dicuekin.
Gue
uda sering dapet jawaban “PIKIR AJA SENDIRI!” dan “TERSERAH!” Sebagai cowok
yang gentlement, ketika Kila jawab begitu, biasanya gue selalu mengalah. Besoknya,
kami sepakat untuk bertemu. Setelah seharian melihat jam berharap jarum jam
cepat memutar ke pukul 16.00, waktu kami janjian untuk ketemu. Saat itu jarum
jam masih menunjuk pukul 12.00, entah sudah berapa kali aku melihat kearah jam
dalam sehari itu. Menunggu waktu berputar menunjuk kearah 16.00 akhirnya kuputuskan
untuk tidur sejenak. Dalam tidur yang begitu nyenyak tiba-tiba aku terbangunkan
suara tokek yang merupakan nada sms masuk hape aku. Dan isinya “UDA DIMANA?AKU
UDAH LAMA NUNGGU NIH!”. Ya ampun ternyata jarum jam sudah menunjuk pukul 16.10
WIB. Hanya cuci muka dan ganti baju lalu saya tancap gas. Dengan wajah unyu gue
nanya ke Kila “Udah lama nunggu beb?”. Dia jawab “Beb, bebb pala lo peyang! GUE
UDA HAMPIR SATU JAM NUNGGUIN LO!”.
Setelah
ketemu, kami berangkat ke mall untuk menemani dia belanja, and you know… selera
cewek nyari baju emang susah yah. Harus keliling mall 10 kali baru dapet satu
baju. Seusai belanja aku ajak Kila makan. Kila pernah bilang jadi cowok harus
romantis, jadi aku pesen aja nasi sepiring aja. Sepiring berdua katanya
romantis. Esoknya aku denger-denger dari temen, katanya gue pelit, ngajak makan
cewek sepiring berdua. Temen gue bilang “kenape gak lo kasih makan lilin aja
sekalian biar so sweet”. Ternyata selain Kila ribet dan selalu benar, ternyata
Kila juga materialistis. Malam hari tiba, aku masih inget kalau Kila suka cowok
yang romantis. Aku mencoba jadi cowok romantis, aku sms aja dia “sayang, kamu
bagaikan bulan yang menyinari gelapnya malam hari. Kamu terangi hatiku yang
sudah lama mati (baca : jomblo setahun)”. Dengan singkat dia bales “GOMBAL”.
Cowok selalu salah. Bagi saya romantis itu sederhana, mengubah tangisan menjadi
tawa, sesederhana itu saja. Tetapi tidak bagi Kila, romantis itu harus mewah,
Candlle light dinner misalnya. Karena geram dengan sifat matre Kila, aku sempat
kepikiran mau bilang gini “Sayang, aku mau melakukan sesuatu hal yang romantis.
Malam ini kita berdua hanya ditemani sebuah lilin, aku mau ngajak kamu ngepet.
Kamu jadi babinya, biar aku jaga lilinnya, so sweet yah”. Tiap malam aku berdoa
untuk Kila, berharap Tuhan dapat mengubah sifat Kila. Dan bagi aku mendoakan
seseorang dari kejauhan itu adalah hal yang sangat romantis, meskipun dia tidak
tahu kalau aku selama ini mendoakan dia. Aku emang gak bisa romantis seperti
seorang Leonardo Di Caprio. Aku Cuma berharap dapat hidup dan menua bersama
Kila, dan mungkin itu hal yang paling romantis yang bisa aku lakukan. Demi
Kila, aku tidak hanya berani berubah, aku juga berani beruban untuk dia. Kadang
Kila menjadi hal termanis dalam dunia yang begitu pahit, ketika di masa-masa
sulit dia memberi semangat dan itu sungguh so sweet.
Seminggu
tidak ketemu, aku sms dia “sayang, aku kangen nih”. Tapi yang terjadi justru
cewek berpikiran kalau aku bilang kangen karena ada maunya. Tapi kalau cewek bilang kangen, katanya emang
karena beneran kangen. Lagi-lagi cowok salah. Memang tantangan terbesar dalam
mencinta bukanlah mendapatkan, tetapi mempertahankan. Mungkin sifat Kila inilah tantangan bagi aku sendiri. Sempat kepikiran kalau Kila bukanlah yang terbaik.
Tiba-tiba saja terlintas dipikiranku “mencari yang terbaik bukan berarti
gonta-ganti pacar. Mungkin yang terbaik adalah yang saat ini bersamaku”.
Setiap
smsan dengan Kila, menunggu sms Kila sama seperti orang bodoh, menatap screen
handphone tanpa berkedip. Mungkin karena aku udah terlanjur sayang banget sama
Kila. Kata orang cewek yang punya banyak temen cowok berarti play girl, tapi
menurut aku bisa jadi karena dia udah capek dengan drama teman sejenisnya, suka
bergosip, dan lain sebagainya. Meskipun Kilanya banyak temen cowok, ternyata
Kila sama aja seperti cewek lainnya, suka bergosip. Tapi aku tetap cinta dia.
Aku inget kalau Kila suka cowok yang gentle, sering temen aku nawarin rokok ke
aku di depan Kila, tetapi tidak pernah sekalipun aku terima tawaran rokok dari
mereka. Karena bagi aku cowok gentle itu bukan cowok yang suka merokok, tapi
cowok yang gak takut dibilang gak gente karena enggak merokok. Selain gak baik
buat kesehatan, juga dapat membuat duit kita habis.
Sebulan
kami jadian, pertengkaran kami semakin hebat saja. Segalanya telah kuberikan
tapi di mata dia selalu kurang. Terbiasa dengan keberadaan Kila, semoga saja jika
dia berniat pergi, Kila mengajariku untuk membiasakan diri dengan ketiadaan
Kila. Tiba-tiba saja Kila mengakhiri hubungan, dan sms terakhir dia yang aku terima
masih aku simpan. Isi smsnya “Perpisahan kita mungkin ada baiknya agar kita tak
saling mendatangkan kesakitan yang lebih mendalam”. Setelah sms itu, kabar dari
Kila tidak pernah terdengar lagi, bahkan akun facebook Kila tidak pernah
terpakai lagi. Tangan yang dulu aku cium setiap kali menghantarkan Kila pulang
seusai kencan manis adalah tangan yang kini melambai pisah. Kila merawat
sayapku, mengobati luka-lukaku, perlahan aku
pulih, lalu dia biarkan aku terbang, meninggalkannya. Untuk kehidupan
yang lebih baik. Kini aku merindukanmu, dimana ada kamu saat aku terbangun dan
saat aku terlelap meski kamu hanya berwujud teks saja :’)
Memulai
lagi hubungan yang baru dengan orang lain dari awal itu melelahkan, Jadi,
jangan sia-siakan orang yang telah berada disampingmu. Itu aja sih pesan dari
aku, semoga cewek dengan sifat seperti Kila tidak ada lagi.